home

Wednesday, June 6, 2007

Berkunjung Ke Ruman Om Bob Sadino


Pada suatu kesempatan yang cukup berkesan, saya berkunjung ke rumah om BOB SADINO. Salah seorang pengusaha Indonesia yang sukses. Di dalam benak, saya mengingatkan diri sendiri bahwa harus menjaga sikap yang baik & sopan karena mungkin kami hanya diberi waktu sedikit saja untuk bisa berbincang dengannya.

Pagi itu di rumahnya yang sangat luas di bilangan Jakarta Selatan kami diterima Om Bob dengan penuh keakraban. Ternyata jauh dari prasangka kami sebelumnya yang berasumsi akan sulit sekali menemui beliau. Sesampai di rumah Beliau, terlihat wajahnya begitu ceria dan ramah menyapa kami semua. Dalam waktu sekejap saja maka ketegangan kami untuk menghadap sang konlomerat itu lumer sudah. Kebetulan saya berkunjung bersama seorang wartawan dari Indopos untuk mewawancarainya mengenai kehidupan dan aktifitas Beliau sekarang. Wawancara berlangsung di salah satu sudut rumahnya yang besar & asri. Ada lapangan rumput luas tempat Beliau berkuda dengan kuda kesayangannya. Ada kebun Terong Jepang yang berwarna Ungu-Hitam & besar-besar. Beberapa mobil mewah juga parkir di halaman rumahnya.

Keseharian om Bob itu memang tidak berbeda dengan imej yang selama ini melekat pada dirinya, yaitu santai, cuek, apa adanya, sederhana & ceplas-ceplos. Dia menjawab semua pertanyaan wartawan dengan penuh filosofi dan sedikit nyeleneh yang membuat kami menjadi sedikit berfikir karena agak sulit mengerti maknanya.

Saat wartawan menanyakan “Bagaimana sih supaya Kita bisa sukses seperti Om Bob?”
Konglomerat nyeleneh itu dengan cuek menjawab “Begini….Besok pagi kalian telpon Saya dan bilang bahwa mulai hari ini kalian keluar dari kerjaan/kantor dan menjadi ORANG BEBAS…!!!. Dan itu harus diucapkan dengan jujur, tidak boleh bohongan. Jadi benar-benar harus keluar dari kerjaan.!!!” Kontan saja kami berdua jadi saling berpandangan. “Mana mungkin Om Bob? Kami tidak berani senekat itu! Setelah benar-benar keluar secara tiba-tiba terus kami mau ngerjain apa dan dapat uang dari mana?”

Dengan senyum Om Bob menjawab “Nah disitulah rahasianya…..!!!! Orang-orang yang berhasil adalah mereka yang berani mengambil resiko seburuk apapun. Dan itulah yang saya jalani.” Lalu Beliau berkisah tentang masa lalu dan perjuangannya.

Dulu Beliau adalah karyawan yang cukup sukses karirnya di sebuah perusahaan besar di Jakarta. Jabatannya cukup tinggi dan didukung pula oleh fasilitas kantor/tunjangan jabatan yang lengkap. Sebagai seorang karyawan, hati beliau selalu resah karena setinggi apapun jabatannya tetap saja dia menjadi ORANG SURUHAN alias selalu harus menuruti tugas atasan/kantornya. Dalam hati Dia ingin menjadi orang yang BEBAS.

Karena keinginan menjadi ORANG BEBAS tersebut makin lama makin kuat maka pada suatu ketika Diapun keluar dari pekerjaan & jabatan nyamannya. Orang-orang di kantor dan seluruh keluarganyapun kaget bukan kepalang. Semua menyayangkan keputusan Om Bob yang tiba-tiba tersebut.
Tanpa memperdulikan cemoohan orang disekitarnya, Diapun maju terus dengan dukungan kuat dari isterinya tercinta. Hanya isterinyalah yang saat itu mendukung 100% keputusan Om Bob. Karena keluar kerjanya memang secara tiba-tiba, maka tentunya Beliau jadi tak punya kerjaan alias Jobless. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya maka dia mulai mengerjakan apa saja yang penting halal & menghasilkan uang. Dari mulai jadi supir Taxi, tukang bangunan dan sebagainya dijalani dengan penuh keyakinan. Ekonominya mulai membaik saat Beliau mulai berjualan telur ayam negeri/boiler dari pintu ke pintu. Pada jaman itu telur ayam negeri belum popular seperti sekarang. Usahanya makin maju saat usaha ayam boilernya mulai diterima masyarakat.

Sekarang beliau terkenal sebagai pengusaha & pemilik KEMCIK serta beberapa unit bisnis lainnya seperti perkebunan, pabrik roti dll. Ada banyak “bekal” yang bisa kami bawa pulang dari kunjungan ke rumah Beliau. Terima kasih banyak ya Om Bob….. Benar kata Om Bob, terong Jepangnya enak kalo dibakar.

1 comment:

WURYANANO said...

Halo Mas Purwanto...
Bagus sudah ketemu pak Bob...yang kalau ditanya bagaimana cara dia berpikir sehingga jadi milyarder...selalu ada jawaban "saya gak pakai otak"

Kenapa masih ragu Full Entrepreneur atau Full TDA Mas Pur?

Maju Terus...

Sukses Selalu,
Wuryanano