home

Sunday, February 23, 2014

Menggaet wisatawan lokal

Tanya :

Malam Mr. Pur.. :)
Blog Bapak sangat inspiratif.
Nama saya Ganda (23), saya sekarang sedang menjalani bisnis tour operator khususnya jawa. Sasaran utama adalah turis mancanegara, sejauh ini tidak ada masalah mengenai order dan sering mereka referensi service kami ke teman2 lainnya.
Sekarang saya berusaha mengepakkan sayap untuk menggaet wisatawan lokal namun sejauh ini tidak berhasil. Mohon pencerahan bagaimana promosi yg tepat untuk segemen pasar lokal?
Terimakasih
http://www.ijenminertour.com/

Ganda Merisiyanto

Jawab :
Dear Mr. Ganda...
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, dan senang bisa berkenalan dgn Bapak. Saya juga telah mengunjungi website bapak. Untuk menggaet wisatawan lokal memang gampang-gampang susah. Target wisatawan lokal biasanya akan sulit kalau yang kita sasar adalah wisatawan perorangan. Mungkin akan lebih mudah kalau target market kita adalah Group atau instansi baik swasta amupun pemerintah. Otomatis kita akan lebih banyak masuk ke dalam organisasi mereka melalui proposal-proposal atau surat penawaran & kerja sama.
Saran saya ;
- Cobalah buat banyak proposal/surat penawaran dan lakukan pendekatan dengan salah seorang yang berwenang (tidak perlu harus direktur/pemilik usahanya) di suatu instansi. Lampirkan Brosur yang Anda miliki dan tawarkan kepada mereka kalau ada event training karyawan, family gathering, atau acara karyawan perusahaan, bisa menggunakan jasa perusahaan Bapak.Berikan kemudahan dalam hal pengurusan Transportasi & akomidasi serta yg lainnya, sehingga panitia acara sudah tinggal terima beres (tidak repot). Berikan bonus khusus hanya untuk PIC (Person in Charge) atau orang yang berhubungan langsung dengan bapak.
- Masuk ke instansi pendidikan. Hampir tiap sekolah di Indonesia dari Play group sampai Universitas, selalu mengadakan tour besar tiap tahunnya. Olehsebab itu lakukan pendekatan dengan pihak sekolah dan pelajari kebiasaan atau jadwal study wisata mereka, karena tiap sekolah memiliki jadwal yg berbeda.Berikan juga bonus khusus bagi pengurus di sekolah tersebut. Market yang sangat besar di sektor pendidikan ini adalah justru pada tingkat pendidikan Play group & TK. Di lingkungan saya saja tiap tahun mereka bisa mengadakan tour 2-3 kali. Bayangkan kalau ada banyak play group & TK yang bisa kita ajak kerja sama. Karena klien kita dunia pendidikan, tentunya kita perlu memberikan tema pendidikan/pengetahuan khusus pada event Tour tersebut. Misalnya "sejarah berdirinya candi Borobudur", "proses terjadinya lautan pasir di Bromo", "menggambar & mewarnai gunung Bromo" dll.
- Lakukan kerjasama juga dengan usaha sejenis yang masih berhubungan (Hotel, Tour & Travel, ticketing dll) di propinsi/kota lain. Kadang-kadang agen wisata suatu daerah kesulitan mencari mitra kerja di daerah lain karena kebetulan program wisata suatu instansi mencakup rute yg panjang dan mengunjungi berbagai daerah yang berbeda-beda. Begutu juga anda mungkin perlu mitra kerja di daerah lain karena kebetulan rombongan wisatawan yg menjadi klien anda ingin juga berwisata ke daerah lain yg di luar jangkauan anda bukan?
Sekian mungkin yg bisa saya sharing untuk Mr. Ganda

Salam;
Purwanto

Sunday, February 2, 2014

Keunggulan memiliki website sebagai sarana promosi



Produk apapun yang akan Anda jual baik itu berupa barang maupun Jasa, akanlah sia-sia bila tak seorangpun mengetahuinya.  Meskipun produk Anda berkualitas bagus dan berharga murah namun kalau tidak seorangpun yang pernah mengetahui keunggulannya baik melalui brosur,  iklan di media masa, peragaan di sebuah stand pameran atau  online di INTERNET, maka mustahil orang dengan serta merta membeli produk Anda. maka Lakukanlah Promosi atas bisnis/usaha Anda. Seberapapun kecilnya bisnis Anda, lakukanlah promosi agar orang-orang mengetahui bahwa barang/jasa Anda layak dibeli dan sangat menguntungkan.

Dan promosi yang saat ini sedang trend & booming dikalangan wirausahawan baik kecil, menengah atau besar adalah melalui INTERNET (WEBSITE). Banyak bisnis-bisnis yang awalnya kecil & skala rumah tangga menjadi bisnis yang besar dengan skala industri akibat dari PERUSAHAAN/TOKO ONLINE mereka yang mampu memasarkan produknya ke seluruh Indonesia bahkan Dunia. Ditambah lagi dengan perkembangan yang sangat pesat dunia telekomunikasi dengan munculnya telepon pintar (Smart phone), sehingga internet dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja.

Keuntungan utama memiliki Website dibandingkan dengan Toko/show room/usaha konvensional adalah sebagai berikut :

-          Biaya investasi awal sangat rendah. Kalau Anda harus menyewa Ruko atau bangunan dengan nilai kontrak puluhan bahkan ratusan juta rupiah, maka dengan Toko/usaha Online Anda cukup mengalokasikan dana beberapa juta bahkan bisa Cuma ratusan ribu saja Anda sudah punya toko/usaha yang bisa mendisplay semua produk Anda.
-          Biaya bulanan yang rendah. Kalau dengan toko/showroom konvensional Anda harus membayar biaya listrik, gaji pegawai untuk menjaga showroom, uang kebersihan/keamanan, pajak reklame iklan luar ruang untuk yang memiliki papan nama toko, dll yang tentunya berjumlah jutaan rupiah bahkan puluhan juta, maka dengan Toko Online (website) Anda cukup membayar koneksi internet & listrik untuk komputer agar bisa memantau transaksi online Anda.
-          Toko Online/Kantor usaha Anda buka 24jam nonstop. Kantor/Toko/showroom konvensional hanya mampu buka beberapa jam saja karena tentunya karyawan Anda tidak mungkin bisa bekerja 24 jam full. Dengan Website, kantor/toko anda akan tetap buka meskipun Anda sedang tidur atau berlibur. Website anda akan tetap bisa menerima pengunjung kapan saja dan dari mana saja.
-          Pengunjung Website usaha atau Toko Online Anda berasal dari seluruh Dunia. Sedangkan Toko/showroom konvensional hanya bisa dikunjungi oleh masyarakat lokal/sekitar saja. Otomatis dengan website produk Anda akan bisa dipasarkan ke lebih banyak orang tanpa kenal tempat & waktu. Hal inilah yang sering membuat produk lokal bisa lebih mendunia dan dari skala bisnis sampingan/rumahan menjadi industri yang cukup lumayan.
-          Pengunjung website bisa sampai ratusan bahkan ribuan perhari tanpa merepotkan Anda. Sementara kalau kantor usaha atau toko konvensional perhari paling bisa menampung beberapa konsumen saja. Kalaupun bisa sampai ratusan orang yang mengunjungi kantor/toko anda, tentu akan sangat melelahkan menangani para konsumen tersebut. Repot bukan?
-          Brand Image produk/perusahaan Anda akan lebih tinggi. Tidak dipungkiri lagi dengan memiliki website maka perusahaan/bisinis Anda akan memiliki gengsi dan citra yang lebih baik. Menunjukkan kredibilitas serta keseriusan dalam mengelola usaha kepada para rekan bisnis maupun konsumen Anda. Anda bisa memasukkan nama website (www.nama-usaha-anda.com) di dalam kartu nama, brosur, poster, spanduk, kemasan produk, kop surat, amplop surat, kendaraan operasional, papan nama toko, e-mail, sms, BBM, dan media-media lainnya. Keren bukan…?


Sekian dulu...
Purwanto

Tuesday, January 7, 2014

Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia

Ketika Anak saya sakit, selain telah membawanya ke dokter dan memberinya obat sesuai anjuran, saya juga menyempatkan diri untuk membaca berbagai literatur KESEHATAN yang ada di dunia maya. Niatnya adalah agar bisa merawatnya di rumah supaya cepat bisa sembuh dan bersekolah kembali. Sampai suatu ketika saya membaca sebuah artikel menarik tentang dunia Kesehatan yang ternyata bahwa Ilmu kedokteran modern yang sekarang banyak dipakai di dunia ini banyak merujuk pada karya ilmiah seorang Muslim di masa lampau yaitu Ibnu Sina atau orang barat memanggilnya Avicenna

Berikut adalah salah satu tulisan dari banyak tulisan yang saya baca, dan yang saya Copas ini adalah dari Republika online. Silahkan membaca atau langsung menuju link yang bersangkutan.


Dialah yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.

Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil an Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif.

Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti Samaniah (204-395 H/819-1005 M).

Sejak kecil, Ibnu Sina sudah menunjukkan kepandaian yang luar biasa. Di usia 5 tahun, ia telah belajar menghafal Alquran. Selain menghafal Alquran, ia juga belajar mengenai ilmu-ilmu agama. Ilmu kedokteran baru ia pelajari pada usia 16 tahun. Tidak hanya belajar mengenai teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit dan melalui perhitungannya sendiri, ia juga menemukan metode-metode baru dari perawatan.

Profesinya di bidang kedokteran dimulai sejak umur 17 tahun. Kepopulerannya sebagai dokter bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997), salah seorang penguasa Dinasti Samaniah. Banyak tabib dan ahli yang hidup pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.

Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas makin bertambah.

Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, ia juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika dan filosofi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan.

Tak hanya itu, ia juga mendalami masalah-masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat Alquran. Ia banyak menafsirkan ayat-ayat Alquran untuk mendukung pandangan-pandangan filsafatnya.

Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal. Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan Al-Biruni. Ia kemudian berguru kepada Al-Biruni.

Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalanannya untuk menuntut ilmu. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spektakular Qanun fi Thib mulai ditulis. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.

Tentu tak berlebihan bila Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Karena perkembangan dunia kedokteran awal tidak bisa terlepas dari nama besar Ibnu Sina. Ia juga banyak menyumbangkan karya-karya asli dalam dunia kedokteran. Dalam Qanun fi Thib misalnya, ia menulis ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Ia juga orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya.

Ibnu Sina pula yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan.

Ia adalah orang yang pertama kali merumuskan, bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa berada kaitan dan saling mendukung. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farmasi, yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran. Selain The Canon of Medicine, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tak kalah dahsyatnya. Asy-Syifa, begitu judul kitab karya Ibnu Sina ini.

Sebuah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kitab ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, kitab ini di kenal dengan nama Sanati.

Ibnu Sina wafat pada tahun 428 H/1037 M di kota Hamdan, Iran. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia. Hampir sebelas abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna.

Mendapat banyak gelar
Kebesaran nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepadanya. Di bidang filsafat ia mendapat gelar asy-Syaikh ar-Rais (Guru Para Raja). Dalam bidang filsafat, ia memiliki pemikiran keagamaan yang mendalam. Pemahamannya mempengaruhi pandangan filsafatnya.

Ketajaman pemikiran dan keda -laman keyakinan keagamaannya seca ra simultan mewarnai alam pikirannya. Ibnu Rusyd menyebutnya sebagai seorang yang agamis dalam berfilsafat. Sementara al-Gazali menjulukinya sebagai filsuf yang terlalu banyak berpikir.

Seperti pendahulunya, al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina mengakui bahwa alam diciptakan secara emanasi (memancar dari Tuhan). Tuhan menciptakan alam dalam arti memancarkannya. Ia juga mengemuka kan pemikiran filsafat tentang jiwa (annafs) dan kenabian. Ibnu Sina berpendapat bahwa nabi adalah manusia terunggul dan pilihan Tuhan. Filsuf hanya dapat menerima ilham, sedangkan nabi menerima wahyu. Oleh karena itu, ajaran nabi harus menjadi pedoman hidup manusia.

Di bidang kedokteran ia mendapat julukan Pangeran Para Dokter dan Raja Obat. Banyak para pembesar negeri pada masa itu yang mengundangnya untuk memberikan pengobatan. Para pembesar negeri tersebut di antaranya Rtau Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamadan, dan Alaud Dawla dari Isfahan. Karenanya dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai puncah atau Bapak ilmu kedokteran.

Bukan hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya. Ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya al-Magest (buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tentang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada pada satu globe.

Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung, barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer, seperti angin, awan, dan pelangi. Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.


Karya Sang Dokter

Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menu lis berbagai macam karya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Jumlahnya mencapai 250 karya, baik dalam bentuk buku maupun risalah.

Karya-karyanya itu antara lain :
Qanun fi Thib
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan oabt-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.

Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.

Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.

De Conglutineation Lagibum
 Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan
bumi. sya/dia/taq (sumber : www.republika.co.id)